Etos Kerja
Pengertian
Etos Kerja
Pengertian etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas
dan keyakinan seseorang atau sesuatu kelompok. Kata etos berasal dari bahasa
Yunani, yakni ethos yang berarti sikap, kepribadian, watak, karakter, serta
keyakinan atas sesuatu. Etos juga dapat diartikan sebagai thumuhat yang
berkehendak atau berkemauan yang disertai semangat yang tinggi dalam rangka
mencapai cita-cita yang positif. Sikap etos tidak hanya dimiliki oleh individu
saja, melainkan dapat dimiliki oleh kelompuk ataupun masyarakat.
Berikut beberapa pengertian etos kerja dari beberapa sumber:
· Menurut
Sinamo (2011:26), etos kerja adalah seperangkat perilaku positif yang berakar
pada keyakinan fundamental yang disertai komitmen total pada paradigma kerja
yang integral.
·
Menurut
Panji Anoraga (2001:29), etos kerja adalah pandangan dan sikap suatu bangsa
atau umat terhadap kerja, oleh karena itu menimbulkan pandangan dan sikap yang
menghargai kerja sebagai suatu yang luhur, sehingga diperlukan dorongan atau
motivasi.
·
Menurut
Madjid (2000:410), etos kerja ialah karakteristik dan sikap, kebiasaan, serta
kepercayaan dan seterusnya yang bersifat khusus tentang seseorang individu atau
sekelompok manusia.
Ciri-ciri Etos Kerja
Seseorang yang memiliki etos kerja, akan terlihat pada sikap dan tingkah
lakunya dalam bekerja.
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri etos kerja:
- Kecanduan terhadap waktu. Salah satu esensi dan
hakikat dari etos kerja adalah cara seseorang menghayati, memahami, dan
merasakan betapa berharganya waktu. Dia sadar waktu adalah netral dan
terus merayap dari detik ke detik dan dia pun sadar bahwa sedetik yang
lalu tak akan pernah kembali kepadanya.
- Memiliki moralitas yang bersih
(ikhlas). Salah
satu kompetensi moral yang dimiliki seorang yang berbudaya kerja adalah
nilai keihklasan. Karena ikhlas merupakan bentuk dari cinta, bentuk kasih
sayang dan pelayanan tanpa ikatan. Sikap ikhlas bukan hanya output dari
cara dirinya melayani, melainkan juga input atau masukan yang membentuk
kepribadiannya didasarkan pada sikap yang bersih.
- Memiliki kejujuran. Kejujuran pun tidak datang
dari luar, tetapi bisikan kalbu yang terus menerus mengetuk dan
membisikkan nilai moral yang luhur. Kejujuran bukanlah sebuah
keterpaksaan, melainkan sebuah panggilan dari dalam sebuah keterikatan.
- Memiliki komitmen. Komitmen adalah keyakinan
yang mengikat sedemikian kukuhnya sehingga terbelenggu seluruh hati
nuraninya dan kemudian menggerakkan perilaku menuju arah tertentu yang
diyakininya. Dalam komitmen tergantung sebuah tekad, keyakinan, yang
melahirkan bentuk vitalitas yang penuh gairah.
- Kuat pendirian (konsisten). Konsisten adalah suatu
kemampuan untuk bersikap taat asas, pantang menyerah, dan mampu
mempertahankan prinsip walau harus berhadapan dengan resiko yang
membahayakan dirinya. Mereka mampu mengendalikan diri dan mengelola
emosinya secara efektif.
Cara Menumbuhkan Etos Kerja
Setiap negara memiliki etos kerja masing-masing, menurut Jansen H. Sinamo
(2011) melalui bukunya 8 Etos Kerja Profesional menjelaskan
cara menumbuhkan etos kerja sebagai berikut:
- Kerja
sebagai rahmat (Aku bekerja tulus penuh rasa syukur).
- Kerja
adalah amanah (Aku bekerja penuh tanggung jawab).
- Kerja
adalah panggilan (Aku bekerja tuntas penuh integritas).
- Kerja
adalah aktualisasi (Aku bekerja keras penuh semangat).
- Kerja
adalah ibadah (Aku bekerja serius penuh kecintaan).
- Kerja
adalah seni (Aku bekerja cerdas penuh kreativitas).
- Kerja
adalah kehormatan (Aku bekerja penuh ketekunan dan keunggulan).
- Kerja
adalah pelayanan (Aku bekerja paripurna penuh kerendahan hati).
Faktor-faktor
yang mempengaruhi Etos Kerja
Etos kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu (Anoraga,
2001:52):
- Agama. Pada dasarnya agama merupakan suatu sistem nilai
yang akan mempengaruhi atau menentukan pola hidup para penganutnya. Cara
berpikir, bersikap dan bertindak seseorang tentu diwarnai oleh ajaran
agama yang dianut jika seseorang sungguh-sungguh dalam kehidupan
beragama.
- Budaya. Sikap mental, tekad, disiplin, dan semangat kerja
masyarakat juga disebut sebagai etos budaya dan secara operasional etos
budaya ini juga disebut sebagai etos kerja. Kualitas etos kerja ini
ditentukan oleh sistem orientasi nilai budaya masyarakat yang
bersangkutan.
- Sosial Politik. Tinggi rendahnya etos kerja
suatu masyarakat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya struktur politik yang
mendorong masyarakat untuk bekerja keras dan dapat menikmati hasil kerja
keras dengan penuh.
- Kondisi Lingkungan/Geografis. Lingkungan alam yang mendukung
mempengaruhi manusia yang berada di dalamnya melakukan usaha untuk dapat
mengelola dan mengambil manfaat, dan bahkan dapat mengundang pendatang
untuk turut mencari penghidupan di lingkungan tersebut.
- Pendidikan. Etos kerja tidak dapat
dipisahkan dengan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan sumber daya
manusia akan membuat seseorang mempunyai etos kerja keras.
- Struktur Ekonomi. Tinggi rendahnya etos kerja
suatu masyarakat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya struktur ekonomi, yang
mampu memberikan insentif bagi anggota masyarakat untuk bekerja keras dan
menikmati hasil kerja keras mereka dengan penuh.
- Motivasi Intrinsik Individu. Individu yang akan memiliki
etos kerja yang tinggi adalah individu yang bermotivasi tinggi. Etos kerja
merupakan suatu pandangan dan sikap yang didasari oleh nilai-nilai yang
diyakini seseorang.
Komentar
Posting Komentar