Memanusiakan Manusia
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut
nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami
susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Akhir kata kami berharap
semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Bekasi,
12 Juli 2018
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
1)
Latar
Belakang
Setiap
manusia dibentuk atau dibekali oleh pendidikan agar dapat merasakan kemerdekaan
dirinya. Merdeka berarti kebebasan. Jadi melalui pendidikan kita dididik agar
kita menjadi individu yang bisa “melawan” terhadap penindasan yang dialaminya.
Kedua, kita di didik agar menjadi manusia yang memiliki akal budi yang mampu
membedakan mana yang benar maupun yang salah, yang berani memperjuangkan
kebenaran apapun risikonya. Manusiawi mempunyai arti memperlakukan seseorang
itu seperti memperlakukan diri sendiri. Jadi disini kita tidak boleh membedakan
seseorang itu berdasarkan golongannya, status sosialnya, maupun keterbatasannya
dan hal-hal lain yang dapat menciptakan perbedaan bagi sesama manusia. Karena
setiap manusia itu mempunyai hak asasi sama yang sudah melekat sebelum manusia
itu dilahirkan dan juga manusia itu adalah makhluk sosial yang saling memiliki
ketergantungan satu sama lain.
2)
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas, rumusan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Pengertian
Manusia dan Pandangan Hidup
2. Unsur
dari pandangan hidup
3)
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan rumusan
masalah di atas, diharapkan mahasiswa dapat memeroleh informasi dalam makalah
ini dapat :
1. Mengetahui
Pentingnya Pandangan Hidup
2. Mengetahui
Ada Unsur Dalam Pandangan Hidup
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Manusia
dan Pandangan Hidup
Pengertian pandangan
hidup Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu
bersifat kodrati. Karena itu menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu
dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau
pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.
Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasaikan
pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan Hidup merupakan
suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani.
Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau
negara. Semua manusia pasti mempunyai suatu pandangan hidup sendiri – sendiri
dan kemungkinan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Tak sedikit pula
orang yang mempunyai pandangan hidup yang sangat bertentangan dengan pandangan
hidup orang yang lainnya, itulah yang sering memicu perdebatan diantara umat
manusia dalam kehidupan sehari hari. Seperti yang ada di negara kita sekarang
ini, semakin maraknya kasus terorisme. Masalah ini terjadi akibat kurang
tepatnya pandangan suatu orang terhadap masalah kehidupan sehari – hari.
Mereka manafsirkan atau mengartikan suatu ajaran secara sepotong –
sepotong dan hanya berdasarkan pada satu atau dua sumber saja tidak melihat
keadaan sekitar yang diperkirakan secara logika sehingga mendapatkan penjelasan
yang kurang tepat.
Pandangan hidup
seseorang adalah cara mereka menjalani hidup mereka atau juga bisa dibilang
prinsip hidup mereka. Ada juga yang bilang pandangan hidup itu bagi seseorang
adalah bagaimana ia mengartikan hidup mereka, maksud saya adalah untuk apa
mereka hidup di dunia ini. Banyak sekali orang menanyakan untuk apa saya
dilahirkan? dan untuk apa saya di ciptakan? Pertanyaan tersebut tidak bisa
dijawab oleh orang lain tetapi hanya diri sendiri, biasanya orang yang sedang
dalam masalah yang beratlah yang menanyakan pertanyaan menyedihkan itu, dia
seperti orang yang tidak memiliki tujuan dari hidupnya. Jadi pandangan hidup
itu sangat dibuuhkan bagi seseorang, karena pandangan hiduplah yang nantinya
akan membimbing kita ke tujuan dari hidup kita. Seseorang tanpa pandangan
hidup, hidupnya sama saja seperti ruangan kosong yang tidak ada apa apa di
dalamnya mungkin juga udara juga tidak ada, benar benar hampa.
Jadi intinya adalah
Pandangan hidup yang menentukan adalah kita bukan orang lain, karena kitalah
yang menjalani hidup kita dan kita yang nantinya merasakan buah hasil dari
hidup yang kita jalani. Pandangan hidup yang sehat adalah pandangan hidup yang
memberikan nilai positif kepada kita dan orang lain bila begitu pandangan hidup
tersebut patut di perjuangkan dan di jalani dengan sebaik mungkin.Pandangan
hidup itu seperti pedoman yang akan membimbing kita ketujuan hidup kita,
mencegah kita kehilangan arah dalam hidup.
B.
Unsur
unsur
1.
Cita
cita
Menurut kamus umum
bahasa Indonesia cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada
dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau
diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan
pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan dating. Pada umumnya
cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan
perkataan lain : cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia
yang makin tinggi tingkatannya.
Apabila cita-cita itu
tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehingga usaha untuk
mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Antara masa sekarang yang
merupakan realita dengan masa yang akan dating sebagai ide atau cita-cita
terdapat jarak waktu. Dapatkan seseorang mencapai apa yang dicita-citakannya
tergantung dari 3 faktor; pertama factor manusia yang memiliki cita-cita, kedua
kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakannya dan ketiga
seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
2.
Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan
atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan
moral, perbuatan yagn sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia
berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas
dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.. Sebagai mahluk pribadi,
manuda dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik dan
buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan didalam
hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya
suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati dapat merupakan
hakin untuk diri sendiri.
Suara hati selalu
memilik yang baik, sebab itu ia selalu mendesak orang untuk berbuat yang baik
bagi dirinya. Oleh karena itu, kalau seseorang berbuat sesuatu sesuai dengan
bisikan hatinya, maka orang tersebut perbuatannya pasti baik. Jadi berbuat dan
bertindak menurut suara hati, maka tindakan itu adalah baik. Jadi baik atau
buruk itu dilihat menurut suara hati sendiri. Meskipun demikian harus dinilai
dan diukur menurut suatu atau pendapat umum. Jadi kebajikan adalah perbuatan
yang sesuai dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan.
Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya, karena
tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah
laku sendiri-sendiri, sehingga tingkah laku setiap orang berbeda-beda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku seseorang adalah: factor pembawaan,
factor lingkungan dan pengalaman.
3.
Usaha
Usaha /perjuangan
adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan
dengan otak/ilmu maupun denan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Kerja
keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Untuk
bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan terbatas timbul
perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya.
4.
Keyakinan
Keyakinan/kepercayaan
yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.
Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu:
Aliran naturalisme; hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang
merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari nature, dan itu dari
Tuhan. Tetapi yang tidak percaya pada Tuhan, nature itulah yang tertinggi.
Aliran naturalisme
berisikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada aliran intelektualisme; dasar aliran ini adalah logika/akal. Manusia
mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir, mana yang benar menurut akal
itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia
yakin bahwa dengan kekuatan piker (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan
sukses. Dengan akal diciptakan teknologi, teknologi adalah alat Bantu mencapai
kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi akibat yang
bertentangan dengan akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan
hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini
dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal.Benar menurut
akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh
dengan akal (ilmu dan teknologi). Pandangan hidup ini disebut liberalisme.
Kebebasan akal menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat, walaupun
tingkah lakudan perbuatannya itu bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan
akal lebih ditekankan pada setiap individu. Karena itu individu yang berakal
(berilmu dan berteknologi) dapat menguasai individu yang berpikir rendah
(bodoh) aliran gabungan.
Dasar aliran ini idalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan
gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai
dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar
tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika
berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi apa yang benar menurut logika
berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani. Apabial aliran ini dihubungkan
dengan pandangan hidup, maka akan timbil dua kemungkinan pandangan hidup.
Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati
nurani dinomorduakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak
menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu,
melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan hidup ini disebut
sosialisme. Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal,
kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akan dalam arti baik sebagia
logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir baik
secara individual maupun secara kolektif panangan hidup ini disebut
sosialisme-religius. Kebajikan yang dikehendaki adalah kebajikan menurut logika
berpikir dan dapat diterima oleh hati nurani, semuanya itu berkat karunia
Tuhan.
Setiap manusia pasti
mempunyai pandangan hidup yang berbeda walau bagaimanapun bentuknya.
Bagaimanapun bentuk suatu pandangan hidup itu tergantung pada diri kita
sendiri. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana untuk
mencapai tujuan dan ada juga yang memperlakukannya sebagai penimbul
kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Pandangan hidup sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
- · Mengenal : merupakan suatu kodrat manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jalan ini mengenal apa itu pandangan hidup.
- · Mengerti : tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri.
- · Menghayati : dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
- · Meyakini : dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu.
- · Mengabdi : sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain.
- · Mengamankan : langkah yang terakhir ini merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.
BAB
III
Penutup
1)
Kesimpulan
Pada hakekatnya
pandangan hidup dan manusia itu sangat berkaitan dan sangat dibutuhkan. Karena
pandangan hidup merupakan adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan
pegangan, pedoman, arahan,petunjuk hidup didunia. Pandangan hidup manusia harus
direalisasikan dalam hal yang baik dan positif. Hal-hal yang bisa membentuk
pandangan hidup manusia diantaranya faktor kondisi, faktor
lingkungan, serta faktor dari dalam diri manusia itu sendiri. Dan unsur-unsur
dari pandangan hidup manusia yaitu cita-cita, kebajikan, usaha/pekerjaan dan
kepercayaan/keyakinan.
DAFTAR
PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar